Rabu, 24 November 2010

Chun Shin Cari Jodoh

Ada sebuah kisah tentang seorang cewek yang baru masuk kuliah .Ia bernama Chun Shin.
Dahulu dia sempat memiliki seorang cowok, namun cowok tersebut mengkhianatinya. Lalu Chung Shin pun merasa tersakiti .Ia pun mengalami depresi selama setahun .Karena Chun Shin masih memiliki perasaan rasa sayang kepada si cowok itu, meskipun banyak lelaki yang mendekatinya ,tetapi ia tidak mau atau tidak menanggapinya .
Namun dikampus ada seorang cowok yang menarik perhatian Chun Shin. Cowok itu bernama Lie Ham. Lalu Chun Shin pun berusaha mencari informasi tentang Lie Ham. Setelah berhasil mendapatkan informasi termasuk nomor telepon akhirnya mereka pun dekat . Chun Shin pun suka membawakan bekal untuk Lie Ham. Lie Ham pun dengan senang hati menerimanya .
Chun Shin sangat mengagumi Lie Ham .Namun Lie Ham telah memiliki pacar .Tetapi Chun Shin tidak peduli .

Ketika makan bareng-bareng disuatu rumah makan …

Chun Shin mentraktir Lie Ham dan teman-temannya .Ketika sedang makan, tiba-tiba salah satu teman Lie Ham berkata “Chun Shin kan suka sama lo Ham” .Lalu Lie Ham pun menjawab “hati gue udah tertutup buat orang lain”. Chun Shin pun langsung terdiam dan merasa gak enak , walaupun ia sempat berbohong dengan berkata tidak .Namun reaksi Lie Ham hanya biasa saja .
Malamnya Chun Shin sms Lie Ham , dan sms Chun Shin masih dibalas . Namun keesokan harinya Lie Ham tidak membalas sms Chun Shin lagi, bahkan menjauh secara drastis. Chun Shin pun tidak membawakan bekal lagi untuk Lie Ham , dan itu semua gara-gara teman Lie Han yang keceplosan kalau Chun Shin suka sama Lie Ham .
Akhirnya teman-teman Chun Shin menyarankan agar ia melupakan Lie Ham .Namun apa daya, Chun Shin tetap saja suka pada Lie Ham .
Namun setiap ada cowok ganteng atau manis, Chun Shin pun suka tertarik . Tapi tetap saja ujung-ujungnya pasti selalu Lie Ham .Tetapi Chun Shin telah menemukan yang baru, yaitu Nan Wan .Awal perkenalan Chun Shin dengan Nan Wan adalah ketika mereka satu sekolahan. Namun awal kedekatann mereka terjadi dibangku kuliah. Chun Shin pun sering smsan, chatting dengan Nan Wan .Sehingga Chun Shin mulai timbul perasaan rasa suka kepada Nan Wan ,tapi Chun Shin tidak tau apakah Nan Wan menyukainya juga .Dia juga tidak mau terlalu banyak berharap karena dia takut cintanya bertepuk sebelahtangan lagi, seperti pada Lie Ham.
Akhirnya Chun Shin menjalani apa adanya saja .
Tetapi Chun Shin terkadang masih teringat pada mantan pacarnya yang telah menyakitinya .Itu karena dia merasa kangen .Namun Chun Shin tidak ingin kembali berpacaran dengan mantannya ,Itu karena dia sudah tersakiti.
Sehingga Chun Shin berkata kepada dirinya sendiri dan temannya bahwa ia tidak ingin memiliki seorang pacar, melainkan calon suami. Tapi itu semua tergantung kehendak Tuhan .
Mangkanya ia berusaha untuk mendapatkan seorang laki-laki yang menyayangi dan mencintainya sepenuh hati ..


“Sesungguhnya jodoh sudah ada yang mengatur, kita hanya bisa berusaha dan berdoa.”

Senin, 08 November 2010

DEMO

Pemerintah saat ini sedang berencana untuk membuat undang-undang kenaikan sembako. Meskipun pada kenyataannya saat ini masyarakat Indonesia sedang mengalami krisis moneter, terutama masyarakat kalangan menengah kebawah. Rencana pemerintah itu memicu kemarahan masyarakat Indonesia. Sehingga seluruh masyarakat Indonesia melakukan aksi demo, guna memprotes pemerintah agar menurunkan harga sembako. BEM antar mahasiswa melakukan koordinasi antar mahasiswa untuk melakukan aksi demo menuntut penurunan harga. Para Mahasiswa pun berbondong-bondong mendatangi gedung MPR/DPR agar keinginannya tersampaikan kepada pemerintah, yaitu penurunan harga sembako.
Demo yang dilakukan para mahasiswa dan masyarakat menyebabkan terjadinya kemacetan. Polisi dan aparat keamanan lainnya berusaha mengamankan agar tidak terjadi demo yang membahayakan. Meskipun sudah ada aparat keamanan namun tetap saja ricuh, karena petugas penjagaan gedung tidak mengizinkan untuk masuk. Sehingga terjadi aksi dorong-dorongan pintu gerbang gedung MPR/DPR antara para mahasiswa dengan petugas.

TAWURAN


Beberapa tahun belakangan ini, di Indonesia sedang maraknya perkelahian masal. Baik warga masyarakat, para kaum intelektual, bahkan anggota dewan yang terhormatpun kerap kali mempertontonkan hal-hal yang sangat tidak mendidik . Penyebabnya pun beragam, dari masalah yang sepele,hingga yang besar. Bahkan sampai di era yang boleh dibilang maju ini, perkelahian massal sudah sangat mendarah daging. Sehingga bisa di bilang perkelahian masal di negeri kita ini sudah menjadi tradisi. 

Kita angkat dari kasus yang belum lama terjadi, beberapa minggu yang lalu terjadi perkelahian masal antara supporter kesebelasan sepak bola PERSITA tangerang. Yang melibatkan supporter tersebut dengan warga di sekitar jalan pulang yang dilalui supporter PERSITA . penyebabnya pun sepele, hanya karna saling ejek dan tidak puasnya suporter tersebut atas hasil yang diraih tim kesayangannya. Perkelahian ini pun berhasil merusak fasilitas umum. Ini membuktikan bahwa hal yang sepele bias membawa dampak yang sangat merusak bagi lingkungan tempat terjadinya perkelahian tersebut.
Contoh lain lagi, beberapa bulan yang lalu, terjadi sebuah tontonan yang sangat memalukan di gedung dewan kita yang terhormat. Pada saat pengambilan keputusan hak angket kasus Bank Century. Ketua DPR yang terhormat memukulkan palu tanda berakhirnya sidang secara sepihak, sedangkan sidang tersebut belum berakhir dan memutuskan hasil apapun. Kontan saja kejadian tersebut membuat marah para anggota dewan yang lainnya. Sehingga beberapa anggota dewan yang terhormat yang marah tersebut maju ke depan meja ketua dewan dan mencaci sang ketua, adapula anggota dewan yang melayangkan tinjunya ke arah sang ketua. Ini membuktikan bahwa moral anggota dewan yang terhormat yang merasa dirinya berpendidikanpun tidak bisa mengontrol emosinya.
Beberapa kejadian di atas menggambarkan betapa bobroknya mental para pelaku perkelahian tersebut. Hal yang seharusnya tidak perlu terjadi dalam kehidupan bermasyarakat kita yang menjunjung rasa nasionalisme dan kekeluargaan ini. Padahal semenjak seseorang dikenalkan pada sebuah institusi pendidikan, dikenalkan juga pendidikan yang berbasis kekeluargaan dan tenggang rasa. Kemana bangsa Indonesia yang ramah dan tenggang rasa??. Kemanakah bangsa Indonesia yang saling menghargai??. Apakah itu semua hanya tinggal cerita dan masa lalu??. Di sinilah peran para kaum intelektual seperti kita ini mulai membangun kembali tatanan kehidupan Indonesia yang ramah dan penuh tenggang rasa antar sesama.